Telaah Kasus Perkembangan Anak Usia Dini

[T6 BK] Telaah Kasus Perkembangan Anak Usia Dini

Pada T5 teman-teman prodi BK telah mencoba mengidentifikasi persoalan terkait dengan permasalahan perkembangan anak usia dan upaya mengatasinya pada lembaga PAUD terdekat.
Sebagai tindak lanjut dari telaah kasus tersebut perlu dicermati tentang u
paya penamganan kasus di kasud, apakah sudah sesuai dengan bimbingan dan konseling sebagaimana didefinisikan.
Baca selengkapnya »

Ragam Masalah


[T5 BK]
 
Dalam khasanah bimbingan D.H.Lawrance mengatakan “every individual is to be helped”, hal ini menunjukkan bahwa semua individu manusia tak terkecuali umur berapapun dipastikan mempunyai masalah, dan karena itu perlu dibantu. Sekaitan dengan perkembangan anak dapat diamati beberapa permasalahan yang berhubungan dengan perkembangan motorik, emosi, sosial, kognitif, mapun dalam perkembangan bahasa.
Baca selengkapnya »

Observasi Perkembangan


[T4] Buat teman-teman prodi BK, anda tentunya sudah menunggu-nunggu T4 bukan? Ini dia yang anda tunggu-tunggu bisa saya penuhi, sebagai berikut:
Baca selengkapnya »

Permasalahan Perkembangan

Hai teman-teman prodi BK, selamat bertemu kembali dalam T3 kita.

Besar harapan saya teman-teman telah berhasil mengidentifikasi persoalan tumbuh kembang yang dihadapi anak usia dini. Bagi yang belum berhasil atau baru sedikit mengenal persoalan di maksud segeralah untuk mengenalinya lebih banyak lagi. Percayalah dengan pengenalan yang lebih banyak akan persoalan tumbuh kembang anak akan menjadikan anda tidak “terkejut” manakala pada suatu hari nanti anda menghadapi anak dengan persoalan tertentu yang bagi umum mungkin dianggap aneh.
Baca selengkapnya »

Masalah Perkembangan

[T2] Buat teman-teman BK FKIP UMK saja!

Beberapa teori perkembangan anak telah berhasil anda koleksi, cermati sekali lagi secara seksama masing-masing teori perkembangan di maksud! Berdasarkan teori-teori tersebut anda akan memperoleh bekal untuk menghadapi permasalahan yang muncul dan dihadapi anak dalam melaksanakan tugas perkembangannya. Selanjutnya:

1.Lakukan pengidentifikasian terhadap ragam masalah dalam perkembangan anak usia dini!
2.Buatlah suatu link and match yang mendeskriptif tentang satu teori perkembangan dengan permasalahan riil yang dihadapi anak usia dini, beserta contoh visualnya!
3.Selamat Bekerja!

Bimbingan Perkembangan


Hai Teman2 Prodi BK UMK, selamat berjumpa pada bincang-bincang: “Bimbingan Perkembangan Anak Usia Dini”.

Sewaktu kita mendengar kata “bimbingan” konsep yang ada dalam pikiran kita hendaknya dijauhkan dari sekedar menyamakan dengan kata “nasehat”. Sebab nasehat dalam bimbingan diberikan hanya dalam kasus tertentu, karena itu ia hanya merupakan bagian kecil dari upaya membantu orang lain. Tiga hal yang peelu dibicarakan adalah: Bimbingan perkembangan; Perkembangan anak; dan Anak usia dini.

Baca selengkapnya »

Sharing Pendapat


ASTA CITRA ANAK INDONESIA

1.      Rajin beribadah.
2.      Hormat dan berbakti kepada orang tua dan guru.
3.      Jujur dan cakap  dalambmembawa diri serta peka diri dan peka akan seni.
4.      Pandai membaca dan menulis serta rajin belajar dan bekerja.
5.      Terampil, penuh prakarsa, rajin berkarya mengejar prestasi dan berjiwa gotong royong.
6.      Mandiri, penuh semangat, berdisiplin dan bertanggung jawab.
7.      Sehat dan berhati riang, penuh keyakinan dan usaha menghadapi masa depan.
8.      Cinta tanah air.

Buat temen-temen  Mhs. PGSD FKIP UMK (Klas B dan C) ada ladang amal bagi anda, dengan cara membuat rumusan kegiatan operasional bagi guru (No. 1 untuk dikerjakan kelompok I, dan seterusnya No. 8 untuk Kelompok VIII) yang didukung oleh tinjauan teori yang relevan dan/atau statemen ahli pendidikan terkait. Dengan kata lain: Apa, mengapa dan bagaimana seharusnya yang dilakukan guru agar Asta Citra anak Indonesia dapat diwujudkan dengan tanpa melanggar HAM Anak?

Moral Anak SD


Perkembangan Moral Anak Usia SD
Sukiman
           

Masyarakat sebagai bentuk kumpulan dari orang-orang pada umumnya, hidup dalam jalinan peraturan yang sama yang menjadikan mereka yang ada dalam kumpulan tersebut dapat hidup bersama – adanya ikatan moral dan/atau aturan moral. Namun demikian mengingat kekhasan masing-masing anggota masyarakat, ada beragam tingkat kepedulian dan ketaatan yang berkontribusi maupun bertentangan dengan prinsip hidup bersama. Dengan kata lain tidak hirau atau abai terhadap masalah moral sering mengakibatkan adanya friksi di masyarakat.
Ada empat ragam tingkah laku bila dikaitkan dengan masalah moral. Pertama,  perilaku moral, yakni perilaku yang menyesuaikan dengan kode moral dari kelompok sosialnya. Perilaku moral dikendalikan oleh konsep moral, yakni aturan-aturan dalam bertingkah laku, di mana anggota msyarakat berperilaku sesuai dengan pola perilaku yangharapkan oleh masyarakatnya. Kedua, perilaku immoral adalah adalah perilaku yang gagal menyesuaikan dengan harapan sosial. Ketiga, perilaku unmoral, adalah perilaku yang tidak menghiraukan harapan dari kelompok sosialnya (Modul 4 KB 1 Hlm 4.3). Keempat, perilaku amoral atau tidak bermoral artinya sama sekali/tidak lagi ada pertimbangan moral dari tingkah laku yang lakukan seseorang individu.
Hurlock (1978) dalam Modul 4 Kb.1 Hlm 4.4 -4.5, menyebutkan adanya empat elemen dalam Perkembangan Moral Anak:
1.      Peran Hukum, Kebiasaan/Tata Krama dan Aturan dalam Perkembangan Moral.
Peran penting elemen pertama dari perkembangan moral anak dalam belajar menjadi individu yang bermoral adalah belajar apa yang diharapkan oleh kelompok. Dalam setiap kelompok sosial beberapa tingkah perilaku dapat dianggap benar atau salah, karena berkaitan dengan kesejahteraan anggota kelompoknya.
2.      Peran Kata Hati dalam Perkembangan Moral
Kata hati merupakan kontrol internal (dalam diri) terhadap tingkah laku seseorang.  .......... anak harus menggunakan kata hatinya sebagai kontrol terhadap tingkah lakunya. Hal ini merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting di masa sekolah.
3.      Peran Rasa Bersalah dan Malu dalam Perkembangan Moral
..... Jika tingkah laku mereka tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh kata hatinya maka mereka akan merasa bersalah, malu atau keduanya.
4.      Peran Interaksi Sosial dalam Perkembangan Moral
Interaksi sosial memegang peran penting dalam perkembangan moral anak karena dapat memberikan dasar-dasar dari tingkah laku yang diterima dan tidak diterima kelompok.
Jika ada perbedaan antara standar moral di lingkungan rumah dengan lingkungan kelompok, maka anak cenderung lebih menerima standar yang ditetapkan oleh kelompok dan menolak apa yang telah ditetapkan oleh keluarga.
Melalui interaksi sosial,  anak tidak hanya belajar mengenai kode-kode  moral, tetapi mereka juga berkesempatan untuk belajar mengevaluasi tingkah laku mereka. Jika evaluasi menyenangkan maka anak akan termotivasi untuk taat pada standar moral yang telah ditetapkan oleh lingkungan. Jika evaluasi tidak menyenangkan maka anak akan mengubah standar moral mereka dan menerima apa yang diharapkan lingkungan padanya.
Di lingkungan sekolah, anak akan menemukan aturan-aturan sekolah, di mana guru lebih berperan dalam mengontrol tingkah lakunya.

Berdasarkan kutipan pendapat sebagaimana diuraikan di atas, dikaitkan dengan kenyataan empirik ditemukan hal-hal sebagai berikut:
Pada elemen pertama, ada keluhan yang tertuju pada perilaku anak zaman sekarang. Dikatakan bahwa banyak anak yang tidak mengenal sopan santun. Contoh kecil seperti pada tertera pada layanan pesan singkat (SMS): ”Pak saya mau konsultasi, ANDA di mana?” Kata ”anda” pada pesan tersebut menunjukkan bahwa disadari atau tidak, pengirim pesan memposisikan dirinya sama dengan individu yang menerima pesan (Padahal posisinya tidak sama, seperti orang tua – anak). Bertolak dari kata ”mau konsultasi” dapat dipastikan bahwa si pengrim pesan berpeluang posisinya ada di bawah si penerima pesan. Sehingga orang yang menerima pesan menjadi tidak sejahtera dengan disebut ”anda”.
            Oleh karena itu beberapa waktu yang lalu terdengar santer usulan untuk menjadikan ”sopan santun” sebagai satu mata pelajaran tersendiri; di lain pihak ada yang menyalahkan bahwa semua itu terjadi karena dihilangkannya mata pelajaran ”Budi Perkerti” di sekolah.
Elemen kedua, pernyataan bahwa: ”anak harus menggunakan kata hatinya sebagai kontrol terhadap tingkah lakunya” merupakan suatu keadaan yang diharapkan banyak pihak. Tetapi bila dikaitkan dengan kondisi riil, ada kecenderungan kata hati tidak lagi mampu untuk mengontrol tingkah laku. Sehingga terlihat banyak terjadi pelanggaran sebagai wujud tingkah laku yang tidak dapat dikontrol oleh kata hati.
           
Elemen ketiga, ada sejumlah kasus seperti pengunduran diri dari suatu jabatan penting, dan bahkan ada kasus bunuh diri karena malu, misalnya  kegagalan atas lembaga yang dipimpin; Pada mereka yang melakukan hal itu menyebutnya  sebagai bentuk dari budaya malu. Ya, malu melakukan kesalahan terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap publik. Di lain pihak, maraknya kasus seperti ”markus”, ”marjak”, dan ”mar-mar” yang lain, secara nyata budaya malu itu telah hilang pada diri pelaku.
Elemen keempat,   terkait dengan pernyataan: ”Jika evaluasi menyenangkan maka anak akan termotivasi untuk taat pada standar moral yang telah ditetapkan oleh lingkungan. Jika evaluasi tidak menyenangkan maka anak akan mengubah standar moral mereka ....”.
Dari beberapa  kasus empirik seperti tingkah laku mencari kesenangan dengan cara-cara terlarang merupakan salah satu bukti bahwa ada pengubahan standar moral dari si pelaku karena merasa tidak mendapatkan kesenangan dengan standar moral yang berlaku.

Teman-teman PGSD FKIP UMK, kasus-kasus pada keempat elemen perkembangan moral di atas menantang anda calon guru SD untuk dapat berbuat sesuatu, sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab guru SD. Pada elemen pertama: Bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai sopan santun ke dalam diri anak secara infusi ke dalam mata pelajaran, sehingga tidak perlu ada mata pelajaran sopan santun yang berdiri sendiri, tetapi anak dapat berlaku sopan dan santun dalam berhubungan dengan lingkungannya?
Elemen kedua, bagaimana kegiatan proses belajar-mengajar mata pelajaran (khususnya lima bidang studi) dapat untuk mengembalikan peran kata hati sebagai alat kontrol terhadap tingkah laku?
Elemen ketiga, bagaimana dalam proses belajar – mengajar pada lima bidang studi mampu berkontribusi bagi kokohnya budaya malu pada anak untuk tidak berbuat baik?
Elemen keempat, bagaimana dalam proses belajar – mengajar pada lima bidang studi di SD dapat menjadikan  standar moral yang diberikan masyarakat dapat dirasakan anak sebagai hal yang menyenangkan?


Minat Anak SD

Perkembangan Siswa SD

Dalam Buku Pendidikan Anak SD, Modul 3 Kegiatan Belajar 1 dalam pembahasan tentang minat, ada pernyataan yang mengatakan bahwa tumbuhnya minat dalam diri seseorang, dalam hal ini minat pada sekolah sangat tergantung dari bagaimana pengalaman pertama anak pada sekolah (hal.3.19).
Berdasarkan pernyataan tersebut pengalaman pertama dapat dimaknai pada aktivitas-aktivitas yang dijalani anak seperti kegiatan dalam membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Pengalaman dalam kegiatan calistung pada umumnya telah dimiliki anak SD kelas I yang dari TK. Sehingga dimungkinkan ada di antara anak SD kelas I yang memiliki pengalaman pertama yang tidak menyenangkan, yang karena pengalaman tersebut dapat membahayakan lemahnya minat anak pada tugas-tugas sekolah.
Baca selengkapnya »

Diskusi Minggu Ini


PENGEMBANGAN KUALITAS PENDIDIKAN

Modul 2 [KB.1]
[Halaman 2.17]
Masalah kualitas pendidikan hakikatnya merujuk pada tiga hal, yaitu yang berkaitan dengan masukan (input); dan produk (output), dst ……

Permasalahannya:
1.      Berdasarkan Education for all, semua anak berhak mendapatkan pendidikan,  tak mengecualikan keadaan peserta didik.
2.      Banyak sekolah unggulan, ditilik dari sisi input, khususnya murid, tak semua calon peserta didik dapat diterima pada sekolah  tersebut.

Teman-teman PGSD FKIP UMK, berdasarkan kedua pernyataan dalam permasalahan di atas, paparkan ide segar anda sebagai alternative solusi!
Hasil kerja kelompok dikirim minggu ini ke alamat berikut:

Ukisukiman57@gmail.com

Pembahasan modul 1

Kepada: Teman-teman mahasiswa Prodi PGSD UMK

Pada Buku Pendidikan Anak di SD modul 1, masih banyak persoalan yang pnting untuk dijelaskan secara detail terkait dengan kebermaknaannya nanti dalam praktek. Oleh karena itu perlu untuk didiskusikan dalam kelompok kerja yang telah dibentuk. Dianjurkan dasar pijakan diskusi dapat diperkaya dari literatur lain. Hasil diskusi kelompok kerja dikirim ke alamat: ukisukiman57@gmail.com sebelum pertemuan terjadual minggu depan.

Modul 1: Hakikat Pendidikan Sekolah Dasar

Kegiatan Belajar 1: Definisi Pendidikan

Menurut Dictionary of Education bahwa pendidikan adalah:

1. [Halaman 1.2] Proses, di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya, di mana dia hidup;

Berdasarkan pengertian tersebut, secara pastial buatlah uraian yang menjelaskan tentang:

a. Apa yang di maksud kemampuan?

b. Kemampuan apa saja yang dimiliki individu?

c. Apa yang di maksud dengan sikap?

d. Sikap yang seperti apa yang di maksud?

e. Bentuk-bentuk tingkah laku lainnya itu yang mana, dan seperti apa?

f. Bagaimana bentuk-bentuk tindakan di SD yang disebut mengembangkan sebagaimana di maksud a – e di atas?

2. [Halaman 1.3] Proses sosial, di mana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yag datang dari sekolah) sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.

a. Pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol itu seperti apa?

b. Bagaimana gambaran perolehan perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan yang optimum di SD itu?

3. [Halaman 1.4] Pendidikan diwujudkan melalui tiga upaya dasar, yaitu bimbingan, pengajaran dan latihan.

a. Tindakan yang seperti apa yang membedakan di antara ketiganya?

b. Bagaimana caranya guru SD dapat melaksanakan bimbingan?

4. [Halaman 1.5] Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang.

a. Bagaimana proses bermasyarakat dan membudaya ditilik dari dimensi waktu?

b. Bagaimana proses bermasyarakat dan membudaya ditilik dari dimensi ruang?

Kegiatan Belajar 2:

1. [Halaman1.12] Tujuan pendidikan nasional, sebagaimana .......... dan kebangsaan.

Isi tujuan pendidikan dari rumusan tersebut semuanya baik, akan tetapi secara empirik ada usaha pendidikan yang kontra produktif. Kegiatan pendidikan yang seperti apa yang masuk kategori kontra produktif itu di SD? Berikan penjelasan secara partial berdasarkan muatan dari isi rumusan tujuan pendidikan tersebut!

2. [Halaman 1.12] Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai warga negara adalah (a) dan seterusnya (c) ......dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bagaimana gambaran dari ”Upaya dalam mengembangkan siswa ....” tersebut di SD?

3. [Halaman 1.13] Tujuan pendidikan di SD mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya;

a. Apa yang dimaksud dengan pembentukan dasar kepribadian siswa?

b. Bagaimana aktualisasi kegiatan dari pembentukan dasar kepribadian siswa?

c. Bilamana dasar kepribadian siswa dikatakan utuh?

4. [Halaman 1.18] Proses pembentukan pribadi; pendidikan merupakan upaya yang sistematis untuk membentuk dan meningkatkan kualitas kepribadian individu. Dan seterusnya ......

Bila dikaitkan dengan 5 bidang studi utama di SD, bagaimana gambaran dari upaya yang sistematis tersebut?

Kegiatan Belajar 3

1. [Halaman 1.24]. Pilih dan berilah penjelasan secara detail dari isi yang dipaparkan dalam KB 3 ini yang anda anggap penting!

2. Selamat berdiskusi!

Return top